Thursday, September 15, 2005

Presepsi ato persepsi *Duhhh.....*

Waktu itu aku sudah lulus dan iseng2 maen kekamar 5 trus ada buku yang ternayta buku pinjaman dari salah seorang teman kos kalo ngga salah bukunya Ivan *sorry gw sebut nama lo disini :p *, dimana didalam buku tersebut dikatakan apa yang kta liat di dunia ini hanya lah presepsi kita sendiri. Misal keadaan siang hari yang merupakan presepsi kita tentang keadaan dimana ada sinar matahari, sinar matahari yang menyebabkan terang sedangkan baik sinar matahari maupun terang merupakan presepsi kita karena bisa saja ada makhluk lain *missal yah* yang mengatakan bahwa keadaan dimana ada sinar matahari merupakan keadaan hidup, tetapi karena presepsi2 itu disamakan antara makhluk satu dengan yang lain dan akhirnya sepakat bahwa keadaaan dimana ada sinar matahari disebut dengan siang hari. Kalo dipikir2 seolah-olah dunia ini penuh dengan presepsi yang tidak ada akhirnya.
Aku lupa apakah didalam buku tersebut juga di katakan bahwa rasa juga adalah presepsi. Jika memang rasa juga presepsi, merasakan manis, asam, pahit, sakit, senang hanyalah juga kesepakatan saja, atau presepsi turun temurun yang sudah didiktekan pada generasi penerusnya????apakah mati merupakan presepsi kita tentang diambilnya nyawa /ruh dari tubuh seseorang???dan setelah mati itu ada kehidupan lagi yang abadi dimana hidup kita tergantung dari amalan kita sekarang ini. Nah, jika berada disurga “Mudah2an amiin” apakah kita bisa mengingat apa yang kita rasakan saat didunia, dimana dikatakan bahwa surga akan penuh dengan kesenangan2,begitu sebaliknya juga jika dineraka “Nauzdubillah”, dikatakan akan penuh dengan siksa. Jika kehidupan setelah mati merupakan lanjutan dari kehidupan sekarang ini, apakah presepsi masih berlaku? Sehingga kita bisa merasakan sakit itu seperti apa. Atau kehidupan setelah mati merupakan kehidupan yang baru, yang bener2 baru?
Jika presepsi tidak berlaku lagi, tentunya penghuni surga tidak akan pernah tau apa yang terjadi di neraka karena begitu mereka hidup langsung berada di surga, begitu juga untuk penghuni neraka meraka akan menganggap siksaan itu adalah rutinitas yang tidak berarti apa2 karena hanyalah siksaan2lah yang mereka tau dan tidak pernah merasakan kesenangan sehingga tidak bisa melakukan perbandingan. mungkin juga jika mereka tidak disiksa akan merasa ada yang kurang….*sorry kalo salah* Menurutku, jika presepsi itu hilang pastinya akan sangat berbahaya, karena surga dan neraka tidak berarti apa2…….
Poor me…dari dulu sampe sekarang masih aja dibingungkan dengan surga dan neraka??? Namanya juga manusia yang ngga pernah puas, jadi ngga ada salahnya kan kalo punya rasa ingin tahu? *lagi2 presepsi*………membuatku bingung.
Mohon petunjuk yah....

Thursday, September 01, 2005

IS IT YOU?



Searching and hoping to find that one heart destined to be your mate

For a chance for two hearts to touch and for forever love to be your fate

Will your hearts touch while you are young and with the sun high in the sky

Or will you meet in the twilight of life just in time to kiss and say good-bye



Heart's searching for true-love, that gift from God that makes Heaven on Earth

Where Hearts only live where love exists and your life does not begin at birth

Tears that again flow heavy as we once again reach for forever but end up blue

Everyone, looking, hoping, and praying, all with just one thought IS IT YOU?



IS IT YOU that will make my heart stop whenever you are near?

IS IT YOU that will come up and whisper I Love You in my ear?

IS IT YOU that my heart has longed for and now finally did find?

IS IT YOU that promises to always love me until the end of time?
Semua yang dimulai dengan rasa marah, akan berakhir dengan rasa malu.

( Benjamin Franklin )



Orang yang bahagia bukanlah orang pada lingkungan tertentu, melainkan orang dengan sikap-sikap tertentu.

( Hugh Downs )



Sukses seringkali datang pada mereka yang berani bertindak, dan jarang menghampiri penakut yang tidak berani mengambil konsekuensi.

( Jawaharlal Nehru )



Orang yang luar biasa itu sederhana dalam ucapan, tetapi hebat dalam tindakan.

( Confusius )



Kita tidak tahu bagaimana hari esok, yang bisa kita lakukan ialah berbuat sebaik-baiknya dan berbahagia pada hari ini.

(Samuel Taylor Coleridge )



Kesalahan terbesar yang bisa dibuat oleh manusia di dalam kehidupannya adalah terus-menerus mempunyai rasa takut bahwa mereka akan membuat kesalahan.

( Elbert Hubbard )



Kebanggaan kita yang terbesar adalah bukan tidak pernah gagal, tetapi bangkit kembali setiap kali kita jatuh.

( Confusius )



Semua orang tidak perlu menjadi malu karena pernah berbuat kesalahan, selama ia menjadi lebih bijaksana daripada sebelumnya

( Alexander Pope )



Kita berdoa kalau kesusahan dan membutuhkan sesuatu, mestinya kita juga berdoa dalam kegembiraan besar dan saat rezeki melimpah.

( Kahlil Gibran )



Musuh yang paling berbahaya di atas dunia ini adalah penakut dan bimbang. Teman yang paling setia, hanyalah keberanian dan keyakinan yang teguh.

( Andrew Jackson )



Kebanyakan dari kita tidak mensyukuri apa yang sudah kita miliki, tetapi kita selalu menyesali apa yang belum kita capai.

( Schopenhauer )




Tidak ada pelaut ulung yang dilahirkan dari samudera yang tenang, tapi ia akan dilahirkan dari samudera yang penuh terpaan badai, gelombang dan topan

( Dede Farhan Aulawi )