sounds like jb fever yeee...
Ga pernah menyangka sebelumnya kalo efek dari dari typhi fever akan membuat kebanyakan hariku selama hampir sebulan untuk bedrest bahkan sempet untuk dirawat. Penyakit ini kedengerannya sih ga serem yah karena embel2 'fever'-nya tapi ternyata ga boleh dianggap enteng sakit ini.
Berawal dari demam yang berkepanjangan lebih dari seminggu dengan suhu yg tidak begitu tinggi, kami (aku dan suami) berasumsi kekurangan cairan aka kurang minum hampir tiap malam harus minum air sebanyak2nya untuk mendinginkan suhu tubuh. Padahal dikantorpun ga jarang aku minum hampir 2lt air. Mungkin ga akan seperti ini kalo ceritanya pas wiken aku bener memanfaatkan untuk istirahat dan minum multivitamin, tapi karena ego pada diri sendiri yang merasa kuat disaat tubuh sudah memberikan signal KO.
Dan sebagai puncaknya sekitar 3minggu lalu ketika mengikuti meeting tubuhku bener2 lemes, mual, pusing dan demam. Lagi2 aku hanya berpikir kalo itu signal kecapekan saja. Demam kali ini tidak seperti biasanya karena keesokan paginya suhu tubuh masih belum turun juga dan diikuti tanda2 yg lain. Untuk itu aku berencana untuk istirahat saja dirumah dan berharap esok harinya sudah bisa beraktifitas kembali. Tetapi keesokan harinya pun tidak ada perubahan sehingga malam harinya kami segera ke RS, dari hasil pemerikasaan dokter dan lab (tes widal) mengindikasikan adanya bakteri salmonella pada tubuhku. Alhasil pulang dengan mengantongi antibiotik dan surat sakit untuk beberapa hari kedepan dan kali inipun aku dengan terpaksa meminum obat2 dari dokter itu karena untuk typhi fever ini tidak bisa self healing. Dan ketika itupun dokter cuma menyarankan untuk tidak mengkonsumsi makanan yang menyebabkan usus bekerja berat.
Setelah beberapa hari kedepan dan saat jadwal kontrol, hasil pemeriksaan fisik masih mengarah ke typhi fever dan dilakukanlah test lab kali ini dengan metode yang lebih akurat/sensitif (TUBEX TF) tapi karena hasilnya ga sehari jadi, kami diminta untuk datang keesokan harinya dan lagi2 aku dikasi surat sakit, baru pada konsultasi kedua inilah saya diminta untuk tidak kecapekan.
Eng ing eng keesokan harinya dari hasil lab menunjukkan hasil tubex = 5 yg artinya positif ada bakteri, lagi2 harus mengkantongi antibiotik untuk membasmi salmonela. kali ini aku dapet surat saktinya lebih lama disamping dokter jg memberikan antobiotik dengan dosis yang lebih tinggi dari sebelumnya dan menyarankan untuk banyak beristirahat.
Sempat terpikir tipes ini kan yang diserang usus, kenapa ga boleh capek?ya namanya harus kerja kalo ga capek bukan kerja dong, aneh...
Ya sudahlah manut sama dokter, merelakan liburan keluarga untuk mengunjungi kelurga diluar kota dan juga merelakan liburan sambil kerja dengan harapan sembuh total dan bisa liburan lain waktu.
Setelah antibiotik habis dan mulai menunjukkan bakteri salmonela sudah menghilang dari tubuhku, mulailah untuk bekerja lagi dengan semangat 45. Pada hari pertama entah kenapa ketika pulang kerja antri bisnya lama bgt dan dengan tiba-tiba merasakan cape yg luar biasa. Karena tidak mau memanjakan tubuhku, aku cuma mbatin "ya ginilah kalo kebanyakan tidur dirumah berminggu-minggu". Sampe 2 hari kedepanpun rasa cape pada hari pertama kerja masih terasa. Ketika itu hari pertama kerja hari rabu dan ketika hari jumat, aku menyemangati diri sendiri karena akan ketemu libur lagi dan berniat menggunakannya istirahat to the max hehhee....
Sabtu pagi, setelah ngantor 3 hari, rasa capeknya ga ilang2 plus ditambah lemes tapi karena sudah janji mau bersilaturahmi kerumah emay, jadinya dipaksainlah berangkat dan sekalian pulangnya mau mampir ke RS untuk minta multivitamin. Dan ketika dirumah emay mulailah merasakan pusing, mual dan meriang, yang sebelumnya berniat mau belanja jg dibatalin dan ketika disempetin ke rawamangun rasanya semakin ga karuan. Akhirnya buru2lah untuk ke RS.
Sesampainya di RS dokternya minta ceklab lagi, kali ini ceklabnya langsung 2 widal dan tubex, Dari hasil widal masih terdapat bakteri salmonela dalam tubuhku, ini pertanda ga bagus karena sudah 2 kali aku minum antibiotik dan sudah 2 minggu juga berlalu seharusnya bakteri2 itu mati. Kali ini dokter menyarankan untuk opname, agar bisa gampang dimonitor dan langsung diaminkan saja.
Setelah 3 malem 3 hari akhirnya selesai sudah perawatan di RS dengan mengantongi surat sakit untuk seminggu kedepan, aku harus tetep bedres dirumah. Dan ketika di RS pulalah aku baru tau kalo sakit typhi ga boleh sembarangan makan karena dikawatirkan merobek usus halus kita.
Dan stelah dipikir2, ketika terserang typhi dan ga boleh kecapekan karena kecapekan itu identik dengan menurunnya imun tubuh dan ketika imun tubuh kita sedang turun saat itulah bakteri maupun virus akan menyerang kita dan apabila kita masih memiliki bakteri dalam tubuh maka bakteri tersebut akan berpesta pora :)
Satu hal yang akan selalu aku ingat, memang benar adanya masa sehat adalah masa segalanya dimana kita bisa makan apa saja, beraktifitas sepuasnya. Betapa kangennya untuk sehat seperti sediakala.
2 comments:
Assalamualaikum ww mbak...
Saya juga sudah sebulan ini terserang tipus, dan sudah 2 minggu lebih tidak minum antibiotik lagi, tapi meriang di badan itu kok masih ada saja ya mba? dan kadang masih lemas.... Kalau boleh tahu antibiotik yg diminum oleh mbak 2 minggu tersebut apa yah? trims ya mbak atas sharing nya
waduh kalo antibiotik mending ke dokter aja, takutnya kan ada alergi sama antibiotik :) get well soon ya
Post a Comment